Para arkeolog menemukan patung itu saat melakukan ekskavasi di situs Antiochia ad Cragum (Antioch di tebing) di Pantai Mediterania, yang menurut para peneliti merupakan tempat perlindungan perompak Cilicia, kelompok yang menculik Julius Caesar untuk meminta tebusan sekitar tahun 75 sebelum Masehi.
Direktur penggalian Michael Hoff, sejarawan University of Nebraska-Lincoln, mengatakan patung kepala yang sudah terkubur ratusan tahun itu merupakan bagian patung monumental yang mereka temukan di Antiochia ad Cragum selama lebih dari delapan tahun penggalian.
Para peneliti menduga patung kepala itu sudah lama terpisah dari tubuhnya karena jejak pembakaran kapur ditemukan di dekat situs itu, menunjukkan bahwa sejumlah patung dan bongkahan batu telah dibakar untuk digunakan lagi jadi beton.
Para peneliti mengatakan patung berukuran sebesar kepala manusia bisa menjadi petunjuk tentang pengaruh budaya Kekaisaran Romawi pada masa puncaknya.
Keberadaan patung Aphrodite menunjukkan bahwa pengaruh Yunani dan Romawi menjadi arus utama di kota-kota yang jauh seperti Antiochia ad Cragum pada abad pertama dan kedua Masehi, kata Hoff.
"Itu menunjukkan betapa orang-orang yang hidup di sini mendapat pengaruh, seberapa besar mereka menjadi bagian tradisi Yunani dan Romawi," katanya seperti dilansir LiveScience.
Para peneliti sebelumnya berpendapat kebudayaan Turki selatan terlalu sempit untuk mendapat pengaruh Romawi.
Para peneliti telah mencari lebih banyak bagian mosaik terbesar Romawi yang ditemukan di Turki: lantai marmer 150 meter persegi dengan dekorasi geometris yang menghiasi plaza di luar pemandian Romawi.
Dalam penggalian akhir musim panas, mereka menemukan patung kepala menghadap ke bawah.
Selain patung, mereka juga menemukan jejak pengaruh Romawi lainnya seperti mosaik pada bangunan yang terlihat seperti kuil. Namun para peneliti belum tahu untuk siapa bangunan menyerupai kuil itu dibangun.
View the original article here
0 komentar:
Posting Komentar