Sebelumnya, Pandu juga mewakili Indonesia di ajang Youth Forum Community of Democracy di Mongolia, April 2013 lalu, serta bertandang ke Vienna, Austria, untuk mengikuti Global Forum Vienna 2013. Pada Februari lalu, ia juga terpilih menjadi peraih beasiswa Study of the United States Institutes for Student Leader's ke AS.
Prestasi lain juga diperoleh Fadlan Muzakki yang akan berangkat ke Hamburg, Jerman, pada 14-20 September, untuk mengikuti World Student Environtment Summit 2013. Mahasiswa jurusan HI angkatan 2009 ini terpilih setelah membuat karya tulis tentang solusi pemanasan global dan isu-isu lingkungan di dunia saat ini.
Sementara itu, Stella Leonardo, mahasiswi jurusan HI angkatan 2012, menjadi salah satu delegasi pemuda Indonesia yang akan bertandang ke China dalam rangka mengikuti kegiatan Jakarta Sister City 2013 pada 19 Oktober mendatang. Lewat serangkaian tes, Stella akan banyak membedah permasalahan mengenai nasionalisme dan kepemimpinan, wirausaha (enterpreneurship) serta seni dan budaya.
Adapun Alfath M Amrin, mahasiswa semester lima dari jurusan ilmu politik FISIP Unas menjadi satu-satunya delegasi Indonesia di forum The Asia Intitute for Political Economy (AIPE) 2013 di Hongkong, pada Juli 2013 lalu. Alfath berhasil lolos seleksi di antara puluhan peserta perguruan tinggi Indonesia yang mengikuti tes wawancara dan esai.
"AIPE ini semacam program akademik yang dirancang untuk mempromosikan diskusi ekonomi politik dengan para pemimpin muda lintas negara Asia. Di sini kami saling memberikan analisis dan berdebat tentang isu-isu ekonomi, perdagangan global, serta perkembangan ekonomi dunia ke depan," ujar Alfath kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Mengenai keterlibatan keempat mahasiswa tersebut di forum internasional, Rektor Unas Drs El Amry Bermawi Putra mengatakan bahwa bukan hanya prestasi akademik yang perlu ditonjolkan oleh mahasiswa Indonesia umumnya dan mahasiswa Unas khususnya, melainkan juga soft skills yang menunjang. Hal ini sangat dibutuhkan para mahasiswa untuk terjun ke masyarakat, baik di kancah nasional maupun global.
"Dalam hal kompetensi akademik, mereka sudah menunjukkan berhasil, dan dari sisi soft skills juga sudah teruji. Seharusnya, seperti itulah sarjana-sarjana kita. Mereka siap terjun ke masyarakat dengan bekal akademik dan nonakademik yang mumpuni," ujar Bermawi.
View the original article here
0 komentar:
Posting Komentar