Pages

Rabu, 25 September 2013

Lebih Wajib - Lebih Aneh - Lebih Susah - Labih Dekat!

Kemarin.

Selepas ujian, rasanya perlu sedikit penyegaran. Bukankah sebuah upaya dan kesuksesan patut dirayakan? Kesuksesan di sini bukan hanya berorientasi pada hasil akhir, tetapi bagaimana melewati proses yang tidak mudah juga merupakan bagian dari kesuksesan. Beberapa jam tanpa jeda berkutat dengan belasan pertanyaan yang cukup menguras daya nalar, mau tidak mau tertuntaskan juga. Hasilnya? Lelah fisik dan psikis. Hargailah upaya dan kerja kerasmu! Demikian yang kerap saya katakan kepada rekan-rekan. Ujian selanjutnya? Lupakan saja dulu!

Namun tak banyak waktu yang saya punya, saya harus segera menuju kantor sebagai ganti waktu yang terpakai untuk ujian. Cukuplah makan siang sebagai perayaan yang dimaksud. Selepas shalat dzuhur di masjid kantor, saya berbincang dengan ustadz yang pernah mengabdi di sini dan menjadi tempat sandaran bertanya saya. Beliau memang masih sering bersilaturrahim ke kantor. Saya manfaatkan untuk menimba ilmu dan nasihatnya di waktu yang tidak banyak ini.

Saya menyampaikan kondisi lingkungan kantor kepada beliau dengan segala problematikanya. Beliau memberi semangat dan nasihat penyejuk yang disitir dari sahabat Ali bin Abi Thalib r.a.

ada sesuatu yang wajib dan yang lebih wajib, ada sesuatu yang aneh dan lebih aneh, sesuatu yang berat dan lebih berat, sesuatu yang dekat dan lebih dekat.’

‘Apakah itu Ustadz?’

‘manusia wajib taubat, tetapi yang lebih wajib adalah meninggalkan perbuatan dosa; perubahan-perubahan yang terjadi pada zaman adalah aneh, tetapi yang lebih aneh adalah kelalaian manusia yang terlibat di dalamnya; kesabaran dalam menghadapi musibah adalah berat, tetapi yang lebih berat adalah lepasnya pahala; kerap kali sesuatu yang diharapkan tampak dekat, tetapi maut lebih dekat dari semuanya.’

Hmm… Tuhan memberiku hadiah-Nya melalui lisan beliau. Inilah perayaan sesungguhnya. Rasanya segala lelah hilang, syukur ini tak berbilang.

Salam

sebelumnya ¦ profil ¦berikutnya

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

View the original article here



Peliculas Online

0 komentar:

Posting Komentar