Pages

Rabu, 25 September 2013

Beginilah Nasib Burung dan Orang Ini

Perhatikanlah burung yang ada di sekeliling anda. Ini burung beneran loh! Jangan ngeres. Cobalah mengambil pelajaran dari burung itu. Ada pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari seekor burung.

Seekor burung bangun dipagi hari setelah tidur semalaman. Ia bermalam disangkar yang terletak di antara reranting pohon. Setelah bangun pagi, ia lalu bertasbih kepada Allah SWT.

Kala itu, ia dalam keadaan lapar. Ia tak tahu hari ini mau makan apa. Entah apa yang akan ia gunakan untuk mengganjal perutnya.

Dengan sisa-sisa tenaganya ia mencoba mengepakkan sayapnya. Agak berat. Ia lalu mengangkasa ke penjuru bumi. Ia mengepakkan sayapnya mengikuti arah angin. Ia terbang kesana kemari mencari pohon yang berbuah. Dari kejauhan ia melihat sebuah pohon yang berbuat lebat. Ia lalu memutuskan hinggap di ranting pohon itu.

Dipatuknyalah biji pohon satu per satu. Ia memakan bebijian itu dengan lahap. Hatinya sangat senang. Perutnya pun terisi biji kesukaannya.

Tak terasa matahari sore telah tampak. Tanda ia harus menyudari perburuan hari ini. Ia pulang ke sangkar sebelum malam menjemput.

Ia pulang dalam keadaan kenyang. Perutnya telah terisi bebijian yang telah ia lahap. Malam telah memanggilnya untuk kembali ke peraduan. Keluarganya yang kecil saling berkumpul di dalam sangkar. Rumahnya memberikan kehangatan bagi keluarga burung itu. Mereka terlelap dalam sangkar rumputnya.

Besok ia siap melakukan seperti apa yang lakukan hari ini. Meski ia tak tahu besok mau makan apa ia. Tak tahu ranting mana yang harus dia datangi. Namun, ia tak pusing. Ia hanya tahu bahwa tugasnya ialah menyucikan diri kepada pemilik segala alam, Allah SWT. Tuhanlah yang akan memberinya makan.

Kita dapat mengambil pelajaran besar dari burung tadi. Orang yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan mencukupi kehidupnya. Di dalam hadis riwayat Ibnu Majah Nabi Muhammad pernah bersabda :

“Lau annakum tawakkaltum alalloohi haqqo tawakkulihi larozaqoqum kamaa yarzuquttoiro taghduu khimaason wataruuhu bitoonan.”

Artinya : Seandainya sesungguhnya kalian berserah diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya berserah diri maka Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Allah memberi rezeki pada burung. Pagi-pagian dalam keadaan lapar dan sore-sorean dalam keadaan kenyang.

Maka jadilah orang yang bertawakkal kepada Allah. Lalu, apa sih tawakkal itu?

Tawakkal adalah berusaha secara lahiriah lalu hasilnya diserahkan kepada Allah. Seandainya berhasil, ia yakin bahwa itu pemberian Allah. Bukan karena usahnya semata. Seandainya gagal, ia juga yakin bahwa itu kehendak Allah.

Kita hendaknya memperbaiki dalam mencari rezeki. Carilah rezeki yang baik dan halal. “Ajmiluu fiitolabiddunya fa’inna kullan muyasarun limma khuliqo lah”. (HR. Ibnu Majah). Artinya : Perbaikilah kalian dalam mencari dunia karena Allah telah memudahkan urusan dunia untuk kalian.

Allah telah menjamin bahwa barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Sesuai dengan firman Allah dalam Alquranul karim.

“Wamayyatawakkal alallohi fahuwa hasbuh”. Artinya : Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan mencukupi keperluannya. (QS. Attolaq : 3).

Agar berhasil dalam usaha maka kita harus mempunyai DUIT. DUIT adalah singkatan dari Doa, Usaha, Iman, dan Tawakkal.

Penulis belajar di Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

Makassar, Kamis 26/09/2013

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.

View the original article here



Peliculas Online

0 komentar:

Posting Komentar