TUCUMAN, KOMPAS.com - Dibatalkannya hasil lomba pada etape kedelapan Reli Dakar, dari Salta ke Tucuman, Argentina, Sabtu (12/1/2013), membuat juara bertahan Stephane Peterhansel tetap menempati posisi teratas.
Namun, posisi juara empat kali Reli Dakar itu masih belum aman karena rival terdekatnya, Nasser Al-Attiyah yang kini menempati posisi kedua hanya terpaut tiga menit 14 detik dari Peterhansel.
Peterhansel mengawali lomba dengan buruk karena salah mengambil jalan. Dia bersikeras mengikuti jalur sepeda motor dan ternyata bukan jalur yang tepat bagi mobil.
Kesalahan navigasi membuat pereli Perancis itu melenceng lima kilometer dari jalur dan kehilangan waktu sembilan menit. Hal itu membuatnya berada tiga menit di belakang Al-Attiyah. Al-Attiyah yang berencana mengambil-alih pimpinan lomba melaju mulus usai start. Namun, juara Reli Dakar 2011 itu terjebak di tepi sungai yang meluap.
"Semua berjalan lancar bagi kami usai meluncur dari garis start. Tiba-tiba, kami terjebak di tepi sungai dan air terus meninggi sampai tiga meter. Kami melihat tidak mungkin bagi kami untuk terus maju dan menyeberangi sungai," kata Al-Attiyah.
Pada saat yang hampir bersamaan, puluhan pereli mendekati lokasi yang sama dan mereka ikut terjebak di tepi sungai. Beberapa pereli lainnya mencari jalan lain yang dapat digunakan untuk menyeberangi sungai dan melanjutkan lomba.
Guerlain Chicherit menjadi pereli tercepat yang dapat menembus finis di kilometer ke-183. Peterhansel berhasil finis di urutan keempat dengan terpaut 12 menit 15 detik dari Chicherit.
"Saya tidak merasa rugi dengan pembatalan lomba di etape itu. Pembatalan itu justru meniadakan kehilangan waktu sembilan menit di awal etape ini," kata Peterhansel yang pernah menjadi juara Reli Dakar enam kali dengan sepeda motor.
0 komentar:
Posting Komentar