SLEMAN, KOMPAS.com - SMP Negeri 1 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadikan batik karya siswa setempat sebagai pakaian seragam sekolah.
"Batik karya budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dibudayakan sejak dini, hal ini yang diterapkan di SMP Negeri 1 Sleman. Tidak hanya mewajibkan siswa mengenakan batik pada Sabtu tetapi juga mewajibkan setiap siswa dapat membatik, sehingga seragam yang yang dikenakan harus hasil karya sendiri," kata Kepala SMP Negeri 1 Sleman Wahyuni Kismardini di Sleman, Senin (14/1/2013).
Menurut dia, pemakaian seragam hasil karya siswa tersebut merupakan bentuk penghargaan dari sekolah terhadap hasil karya siswa.
"Dengan gunakan karya sendiri para siswa lebih bangga, dan termotivasi mengembangkan kreativitasnya. Seragam batik hasil karya siswa ini sudah diterapkan di SMP Negeri 1 Sleman sejak dua tahun lalu," katanya.
Ia mengatakan pembuatan batik oleh siswa menjadi bagian dari pelajaran keterampilan yang diberikan pada semester I. Pada semester II siswa harus sudah menggunakan seragam batik hasil karyanya. "Setiap minggu dialokasikan waktu pelajaran keterampilan membatik selama dua jam pelajaran," katanya.
Wahyuni mengatakan siswa dikenalkan dengan teori membatik kemudian dilanjutkan dengan praktik di sekolah mulai dari membuat desain, membuat pola, sampai dengan proses membuat "isen-isen" dilakukan siswa sesuai dengan selera dan kemampuan masing-masing siswa.
"Namun untuk warna dasar agar seragam ditentukan sekolah. Untuk Tahun Ajaran 2012/2013 warna dasar yang dipakai warna ungu. Untuk tahun depan direncanakan sudah memakai dua warna," katanya.
Ia mengatakan kegiatan itu selain dilakukan di sekolah juga di rumah dalam satu semester. "Untuk proses pewarnaan bekerjasama dengan Pengusaha Batik Nakula Sadewo. Hasil karya batik siswa juga dipamerkan di ’showroom’ batik sekolah yang sekaligus tempat praktik membatik siswa dan sebagai kenang-kenangan apabila ada tamu-tamu penting dari luar," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar