Batas Tanah Haram (Haddul Haram)
“Tanah Haram” merupakan bagian wiliyah kota Mekah yang memiliki keistimewaan. Di antaranya, bagi orang yang ihram, baik untuk haji maupun umrah, semua syarat ihram wajib dipenuhi sebelum masuk melintasi batas Tanah Haram. Demikian pula, pepohonan dan binatang yang berada di Tanah Haram tidak boleh diganggu-gugat. Ini merupakan bagian dari keberkahan yang Allah berikan kepada Ka`bah dan daerah di sekitar Ka`bah. Siapa saja yang memasukinya, diberi jaminan keamanan, sampai-sampai binatang dan tumbuhan yang berada di dalamnnya. Allah berfirman,
وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا
“Siapa saja yang memasukinya (Tanah Al-Haram) maka dia aman.” (QS. Ali Imran:97)
Orang yang pertama kali meletakkan batas Tanah Haram adalah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Beliau memasang tapal batas dengan dipandu Malaikat Jibril. Tapal batas ini tidak pernah diubah atau diganggu sampai zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Fathu Mekah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Tamim bin Asad Al-Khuza`i untuk memperbarui tapal batas tersebut. Sampai akhirnya, di zaman kekhalifahan Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu, beliau memerintahkan empat orang Quraisy untuk memperbarui tapal batas tersebut. Saat ini, tapal batas itu, dipasang dalam bentuk gapura besar di jalan-jalan utama menuju kota Mekah. (Al-Azraqi,Akhbar Makkah, 2:406)
Berikut ini batas Tanah Haram saat ini:
1. Arah barat: Jalan Jeddah–Mekah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiyah), yang berjarak 22 km dari Ka`bah.
2. Arah selatan: Di Idha`ah Liben (Idha`ah: tanah; Liben: nama bukit), jalan Yaman–Mekah dari arah Tihamah; berjarak 12 km dari Ka`bah.
3. Arah timur: Di tepi Lembah `Uranah Barat, berjarak 15 km dari Ka`bah.
4. Arah timur laut: Jalan menuju Ji`ranah, dekat dengan daerah Syara`i Al-Mujahidin, berjarak 16 km dari Ka`bah.
5. Arah utara: Batasnya adalah Tan`im; berjarak 7 km dari Ka`bah. (Shafiyurahman Al-Mubarakfuri, Sejarah Mekah, hlm. 167)
1. Arah barat: Jalan Jeddah–Mekah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiyah), yang berjarak 22 km dari Ka`bah.
2. Arah selatan: Di Idha`ah Liben (Idha`ah: tanah; Liben: nama bukit), jalan Yaman–Mekah dari arah Tihamah; berjarak 12 km dari Ka`bah.
3. Arah timur: Di tepi Lembah `Uranah Barat, berjarak 15 km dari Ka`bah.
4. Arah timur laut: Jalan menuju Ji`ranah, dekat dengan daerah Syara`i Al-Mujahidin, berjarak 16 km dari Ka`bah.
5. Arah utara: Batasnya adalah Tan`im; berjarak 7 km dari Ka`bah. (Shafiyurahman Al-Mubarakfuri, Sejarah Mekah, hlm. 167)
0 komentar:
Posting Komentar